Pemanfaatan Berbagai Jenis Gulma sebagai Bahan Biosaka untuk Meningkatkan Produksi Bawang Merah (Allium ascolanicum L.)
Utilization of Various Weeds as Biosaka Materials to Increase the Production of Shallots (Allium ascolanicum L.)
DOI:
https://doi.org/10.51852/jaa.v7i2.681Kata Kunci:
bawang merah, elisitor, formulasi, gulmaAbstrak
Kebijakan pertanian berkelanjutan mendorong inovasi dalam pertanian seperti penggunaan biosaka sebagai elisitor pada tanaman. Biosaka mengandung senyawa kimia yang memicu respon positif pada tanaman. Bawang merah merupakan komoditas unggulan yang praktik budidayanya seringkali tidak memperhatikan dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan biosaka sebagai alternatif diharapkan dapat mendukung pertanian bawang merah yang lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penggunaan elisitor biosaka terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September di Kabupaten Subang Jawa Barat dengan ketinggian tempat 10 m dpl. Perlakuan elisitor biosaka dilakukan menggunakan 3 formula perlakuan yaitu A: formula 1 (babadotan, kitolod, anting–anting, maman lanang, dan tutup bumi), B: formula 2 (jelantir, sembung, patikan kebo, meniran, dan sembung rambat), C: formula 3 (babadotan, anting–anting, sembung, jelantir dan meniran), D: kontrol (tanpa elisitor), perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Hasil penelitian menunjukkan semua formulasi elisitor biosaka berbahan dasar gulma daun lebar dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot umbi tanaman bawang merah. Pemilihan elisitor yang sesuai dengan teknik budidaya yang tepat dapat menghasilkan produksi tanaman yang optimal.
Referensi
Albrecht U. 2019. Plant Biostimulants: definition and overview of categories and effects. UF/IFAS Extension. 5 (3): 1–4. Available at: https://doi.org/10.32473/edis-hs1330-2019.
Azmi, Hidayat IM, Wiguna G. 2011. The effect of varieties and size of bulbs on shallot productivity. Jurnal Hortikultura. 21 (3): 206–213.
Bayraktar M, Naziri E, Karabey F, Akgun IH. 2018. Enhancement of stevioside production by using biotechnological approach in in vitro culture of Stevia rebaudiana. International Journal of Secondary Metabolite. 5 (4): 362–374. Available at: https://doi.org/10.21448/ijsm.496724.
Dhiaswari DR, Santoso AB, Banowati E. 2019. Pengaruh perilaku petani bawang merah dan penggunaan pestisida terhadap dampak bagi lingkungan hidup di Desa Klampok Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes’, Edu Geography. 7 (3): 203–211.
du Jardin P. 2015. Plant biostimulants: Definition, concept, main categories and regulation. Scientia Horticulturae. 196: 3–14. Available at: https://doi.org/10.1016/j.scienta.2015.09.021.
Kanthaliya B, Joshi A, Arora J, Alqahtani MD, Abd_Allah EF. 2023. Effect of biotic elicitors on the growth, antioxidant activity and metabolites accumulation in in vitro propagated shoots of Pueraria tuberosa. Plants. 12 (6): 1–16. Available at: https://doi.org/10.3390/plants12061300.
Lee R, Baldwin S, Kenel F, McCallum J, Macknight R. 2013. Flowering locus T genes control onion bulb formation and flowering. Nature Communications. 4(July 2015): 2884. Available at: https://doi.org/10.1038/ncomms3884.
Major N, Ban SG, Urlic B, Ban D, Dumicic G, Perkovic J. 2018. Morphological and biochemical diversity of shallot landraces preserved along the Croatian coast. Frontiers in Plant Science. 9(December). hlm 1–14. Available at: https://doi.org/10.3389/fpls.2018.01749.
Merillon JM, Ramawat KG. 2012. Plant defence: Biological control, Plant Defence: Biological Control. Available at: https://doi.org/10.1007/978-94-007-1933-0.
Namdeo AG. 2007. Plant cell elicitation for production of secondary metabolites : A review. Review Literature And Arts Of The Americas. 1 (1): 69–79. Available at: http://www.phcogrev.com/article.asp?issn=0973-7847;year=2007;volume=1;issue=1;spage=69;epage=79;aulast=Namdeo;type=0.
Quang HT, Thi PTD, Sang DN, Tram TTN, Huy ND, Dung TQ, The QTT. 2022. Effects of plant elicitors on growth and gypenosides biosynthesis in cell culture of Giao co lam (Gynostemma pentaphyllum). Molecules. 27(May), hlm 1–10. Available at: https://doi.org/https://doi.org/10.3390/molecules27092972.
Reflis R, Sumartono E. 2023. Biosaka Pengembangan Pertanian Organik. Community Development Journal. 4(2): 2939–2945. Available at: http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/view/14691%0Ahttp://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/download/14691/11564.
Simanjuntak A, Lahay RR, Purba E. 2013. Respon pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap pemberian pupuk npk dan kompos kulit buah kopi. Jurnal Online Agroekoteknologi. 1(3): 362–373.
Sumarni N, Rosliani R, Basuki RS. 2016. Respons pertumbuhan, hasil umbi, dan serapan hara npk tanaman bawang merah terhadap berbagai dosis pemupukan npk pada Tanah Alluvial’, Jurnal Hortikultura. 22(4): 366–375. Available at: https://doi.org/10.21082/jhort.v22n4.2012.p366-375.
Twaij BM, Hasan MN. 2022. Bioactive secondary metabolites from plant sources: types, synthesis, and their therapeutic uses. International Journal of Plant Biology. 13 (1): 4–14. Available at: https://doi.org/10.3390/ijpb13010003.
Ulfa F, Syam’un E, Rafiuddin. 2018. Teknologi budidaya bawang merah ramah lingkungan. Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP). 4 (1): 32–41. Available at: http://journal.unhas.ac.id/index.php/jdp/article/view/5279.
Wagiman M. bin, Hadi P, Rahayu T. 2021. Peningkatan pertumbuhan dan hasil bawang merah dengan aplikasi perbedaan konsentrasi bio slurry dan pemotongan umbi bibit. Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan. 10 (1): 40–49. Available at: https://doi.org/10.51978/agro.v10i1.251.
1.png)





